Bismillahirrahmanirrahim
Teman-teman pasti sudah tahu kan ‘tragedi’ yang lagi booming akhir-akhir ini di dunia media kita .. hehehehe
Yap.. Apalagi kalau bukan kasus penyiraman yang dilakukan oleh juru bicara FPI, Munarman, terhadap sosiolog Prof Thamrin Tomagola… Kalau teman-teman perhatikan, baik di dunia maya ataupun dunia nyata, banyak sekali tuduhan atau hujatan terhadap apa yang dilakukan saudara Munarman (gak perlu dikasih buktinya ya.. banyak kok di internet, koran, tv apalagi hehehe ).. Eits tunggu dulu, jangan sampai kita termakan apa yang dikatakan media loh ya… ingat, media digital di Indonesia sangat ‘sensitif’ terhadap pergerakan Islam… Nah, sebenarnya siapa sih Prof. Thamrin Tomagola tuh? Here we go!
1. Hb.Rizieq Syihab : “Thamrin tamagola layak mendapatkan siraman itu, Karena!! sejak awal Th.2000 ia selalu menyalahkan muslim ambon dalam kasus pembantaian umat islam di ambon Th.1999,Begitu juga pada kasus pembantaian umat islam diposo sepanjang kasus Th.98 s/d 2000. Padahal semua orang tau bahwa EKSTRIM KRISTEN yg memulai pembantaian umat islam di Ambon dan Poso.”
2. “Thamrin tamagola sering menyalahkan umat islam dalam kasus ahmadiyah dimana saja,dan hampir setiap dialog,ceramah dia selalu menghina FPI dan selalu memfitnah UMAT ISLAM sebagai pihak INTOLERANSI dalam sidang MK ttg Judicial Review UU ANTI PENODAAN AGAMA Th.2010.
3. Saya (hb Rizieq) dengar langsung dalam ruang sidang pernyataannya dlm MEMBELA AHMADIYAH bhw jika ingin objektif menilai2 agama&keyakinan, maka kita harus tanggalkan dulu baju agama (ALIAS SEORANG ATHEIS) dan dia juga seorang RASIS dimana dia hina masyarakat DAYAK dgn tuduhan bahwa SEX BEBAS adalah TRADISI DAYAK,sehingga dia diadili dalam sidang adat dayak, masih banyak lagi hinaan2 yg dilontarkan Thamrin
Akan tetapi, penulis disini bukan ingin membenarkan apa yang dilakukan oleh saudara Munarman. Pasti teman-teman juga sudah sering mendengar kisah perjalanan dakwah Rasulullah SAW yang sering mengalami penolakan dan penghinaan oleh kaum kafir, tetapi Rasulullah tetap sabar dan tidak membalas apa yang mereka lakukan pada beliau.
Tujuan penulis menulis ini hanyalah ingin mengajak supaya teman-teman berpikir secara terbuka terhadap apa yang diberitakan oleh media. Penulis yakin ada pihak yang diuntungkan dengan adanya tragedi tersebut….
Wallahualam bishawab